2017

Assalamu'alaikum, wahai jiwa muda yang bergelora! 


Langsung aja saya mulai dongeng pengantar tidur agar bobo setahunnya nyenyak~

---

Semua berawal dari menentukan pilihan yang sangat berat, mau kemana selanjutnya? Mau kuliah dimana?

Sejak SMP saya menyukai desain interior, maka saya mengikuti beasiswa dari salah satu stasiun televisi swasta yang bekerja sama dengan merk cat yang iklannya beberapa lalu-lalang di televisi. Langkah pertama yang saya lakukan adalah mendaftar secara online dengan memberitahu pihak sekolah bahwa saya akan mengikuti beasiswa tersebut. Sekedar laporan saja, tak perlu biaya atau surat keterangan dari pihak sekolah.

Ada hal yang masih saya ingat saat orang tua saya datang untuk menemui salah satu guru bimbingan konseling. Guru bimbingan konseling bertanya kepada beberapa teman saya yang ada di ruangan bimbingan konseling, "Nadia itu pinter ga sih?", dan salah satu teman saya menjawab "Biasa aja sih, Pak!".

Perkataan tersebut awalnya membuat saya tersinggung, mengapa ia berkata seperti itu di depan orang tua saya? Dan mengapa ia yang tidak terlalu mengenal saya (meskipun kami sekelas, dan begitu juga sebaliknya) dengan pedenya berkata seperti itu? Tapi itu jadi salah satu momentum untuk memantapkan hati dan berdo'a, "Ya Allah, jika suatu saat hamba memantapkan hati untuk berkuliah di suatu tempat dan melalui jalur tes, maka bantu hamba dan berikan hamba kemudahan sehingga hamba dapat lolos pada tes tersebut."

Tes masuk kuliah melalui jalur beasiswa tersebut saya lalui, dan saya gagal. Tak apa, masih banyak jalan menuju Kepuh~

Pada bulan Januari, Pelangi Nusa (beranggotakan alumni yang sedang menempuh pendidikan di tingkat perguruan tinggi) mengadakan simulasi SBMPTN di sekolah saya, maka saya mengikuti tes tersebut dengan mengambil jalur SAINTEK (karena saat itu saya masih belum tau mau kuliah jurusan apa selain Desain Interior dan Sastra Jerman + saya males belajar SOSHUM pada saat itu), dan hasilnya saya lolos 10 besar nilai tertinggi SAINTEK. Sebagai rewardnya adalah bimbingan belajar gratis dari akang/teteh anggota Pelangi Nusa selama kurang lebih dua minggu.



Ada satu hal yang membuat saya tiba-tiba berpindah hati menentukan jurusan apa yang akan saya ambil, yaitu Karawang Edu Fair 2017. Disitu datang secepat kilat (ceritanyaaa) saya memutuskan untuk memilih jurusan Ilmu Hukum pada SBMPTN, dan tidak memilih Desain Interior. Hal ini diperkuat dengan Talents Mapping yang diadakan oleh tempat les kesayangan saya, yaitu Edulab! (Terima kasih Edulab! 😗) Hasil yang saya dapatkan untuk memilih jurusan kuliah adalah Kedokteran, Keperawatan, Perikanan, Manajemen, Ilmu Hukum, Sastra, dan yang terakhir Sejarah!

Pada pilihan SNMPTN (Alhamdulillah dapet jatah), saya memilih Hukum UNPAD, Sastra Jerman UNPAD, dan Pendidikan Bahasa Jerman UPI (Belagu bener ditaro di pilihan ketiga. 😅) Dan benar, saya tidak lolos. Kemudian saya daftar SPAN PTKIN, saya memilih Sejarah Peradaban Islam dan Hukum Tata Negara UIN SGD Bandung dan Sejarah Kebudayaan Islam dan Hukum Tata Negara UIN Jakarta. Hasilnya pun sama, saya tidak lolos. Tak apa, masih banyak jalan menuju Kepuh~

Langkah selanjutnya, ini yang ditunggu-tunggu! Yap, SBMPTN dan UMPTKIN. Saya tidak ingin menyerah sebelum mendaftar peperangan. Biaya yang orang tua saya keluarkan untuk membiayai pendaftaran tersebut sebesar Rp 400.000,-. Angka yang lumayan, tapi apalah arti angka demi anak kuliah ya gak?! Eaaaa. *Receh. Jurusan SBMPTN yang saya pilih adalah Hukum UNPAD, Sastra Jerman UNPAD, dan Hukum UNSIKA. Sedangkan UMPTKIN saya memilih Sejarah Peradaban Islam dan Hukum Tata Negara UIN SGD Bandung.

Saya mengikuti SBMPTN dan mendapat tempat tes di SMAN 4 Karawang, dan UMPTKIN di ruang S UIN SGD Bandung. Dua-duanya saya jalani. Mau SBMPTN atau pun UMPTKIN saya berangkat bersama Febryanti Nur Ruhenda a.k.a Anti, salah satu teman seperjuangan saya. Sekitar satu bulan menunggu pengumuman, dan akhirnya Alhamdulillah dua-duanya lolos!!!! Hukum UNSIKA dan Sejarah Peradaban Islam UIN SGD Bandung!!!!!!!

Tunggu dulu,
Dua-duanya lolos.
Dua-duanya
Lolos.






Alamaaaakkkk!!!!

Seneng sih, bener deh seriusan seneng banget, lega jugaaa, tapi untuk menentukan pilihan itu sungguh berat bagi saya. Jika saya memilih karena ego dan apa yang lebih saya kuasai, jelas saya memilih Sejarah Peradaban Islam UIN SGD Bandung, tapi karena berbagai pertimbangan maka saya memilih Ilmu Hukum UNSIKA.

---

Dari semua perjuangan saya di awal sampai pertengahan 2017 ini, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan, terutama untuk dedek-dedek kelas 12 yang pesimis dengan dirinya atau teman-teman seangkatan atau diatas saya yang belum mendapatkan apa yang mereka inginkan mau pun yang terbaik untuk menempuh jalur pendidikan di bangku perkuliahan adalaaahhh....

JANGAN PESIMIS! Ya! Ini penting banget! Saya juga awalnya orang yang sangat pesimis, malu, dan takut salah dalam bertindak mau pun menentukan pilihan, tapi kalau kita masih pesimis dan tidak ingin melawan rasa pesimis itu kapan mau majunya!

USAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN DAN BERDO'A! Ini udah jelas. Salah satu usaha saya adalah mengikuti bimbingan belajar di Edulab kemudian mengikuti dua seleksi yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Saya mati-matian? Ga juga! Saya terhitung lumayan sering bolos bimbingan belajar, meskipun begitu saya tetap belajar di rumah, tetapi jika saya jenuh, maka saya akan beristirahat sampai saya rasa saya sudah tidak jenuh kemudian melanjutkan belajar saya. Intinya, buat belajarmu semenyenangkan mungkin. Dan do'a! Ini benar-benar yang tidak dapat saya duga! Jauh di lubuh hati saya usaha saya belum ada apa-apa dibandingkan teman-teman saya yang mengerahkan sekuat tenaga untuk berkuliah sedangkan saya dengan izin Allah saya diterima di 2 perguruan tinggi. Kalau diinget-inget suka pengen nangis dan malu juga masih banyak dosa. Tapi ya begitu lah Allah, dengan segala kemurahan hatinya dan sayang pada hambanyanya, Allah akan memberikan jalan bagi orang yang mau merubah nasibnya.

Dan satu lagi,

JANGAN SEMBARANGAN MEREMEHKAN ORANG LAIN! Ya lah jelas, lu pikir lu udah bisa ngejamin di masa depan hidup lu bakal terang benderang jadi direktur perusahaan ternama dengan penghasilan banyak? Belum tentu! Kalian ga tau orang yang kalian remehkan di masa depan akan jadi apa. Saya menyaksikan beberapa teman saya yang diremehkan tapi saat ini mereka dengan izin Allah mendapatkan apa yang mereka mau dan Insya Allah itu yang terbaik, sementara yang meremehkan? Gak perlu saya jawab lah ya hahaha.

Sekali lagi, jangan pesimis! Lu ga 10 besar di kelas bukan berarti masa depan lu ga cerah. Hidup ga ada yang tau, yang penting lu usaha semaksimal yg lu bisa, berdo'a, dan sebisa mungkin jangan dzalimin orang lain!

---


Sekian dongeng pengantar tidur menjelang tahun baru dari saya, Semoga tidurnya nyenyak! Dan mudah-mudahan tidak ada yang tersinggung dengan tulisan saya. Saya minta maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan, semata-mata saya lakukan untuk memberikan 'sesuatu' kepada para pembaca.


Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
See y'all di 2018!

Komentar

Postingan Populer