Thanks to The People who Have Come and Gone - Part 2

Assalamu'alaikum, Pren!

Part 2. Yuk mari ~

Siap-siap berserius ria!

---

Daftar SMA -> Diterima -> Daftar ulang -> MOS -> Kegiatan Belajar - Mengajar (KBM)

Dari ketakutan tidak mendapat teman, beruntung baru hari pertama KBM dapat kabar bagus; satu kelas sama Icha, Manda, Nadea dan Fadhil, punya teman sebangku yang bernama Febryanti, dan mendapat beberapa teman baru. Meskipun awalnya terlihat indah, tapi baru beberapa hari KBM aku dan teman perempuan yang duduk di barisan belakang dimarahi oleh guru yang disegani satu sekolah, dan ditambah oleh Mahrendra yang entah berbohong, pura-pura tidak tahu, atau tidak mau tahu, dia berkata bahwa kami memang yang memilih duduk di belakang. Pada kenyataannya, kami tidak mendapat bangku di barisan depan. Akhirnya kaum wanita dan kaum pria pun mengatur ulang posisi duduk masing-masing. Namun, karena kejadian itu lah aku bisa mendapat teman dan semakin dekat dalam hubungan, termasuk Rendra. Siapa Rendra dan nama-nama lain yang kusebut? Tunggu jawabannya di tulisan selanjutnya. :v

Kegiatan Belajar - Mengajar setiap Hari Jum'at pun terasa lama, karena guru yang disegani satu sekolah tersebut mengajar pada hari tersebut. Takut salah, takut diomeli, takut dimarahi, tetapi aku berusaha melakukan yang terbaik agar tidak terkena 'semprotan' dari guru tersebut, dan yang bisa aku lakukan adalah mengerjakan tugas sebaik-baiknya. Meskipun aku sudah mengerjakan tugas, aku hampir tidak mendapatkan nilai semester karena ada satu nilai tugas yang tidak tercantum.

Teman-teman di kelas 10 pun bermacam-macam, ada yang normal, ada yang setengah normal, dan ada yang tidak normal sama sekali, dan aku lebih banyak mendapat teman yang tidak normal. Jika ada guru yang tidak hadir, kami melakukan hal yang mudah-mudahan tidak akan membuat gabut dan mendokumentasikannya dalam bentuk foto maupun video. Semua masih kusimpan di laptop. Hampir.

Kegiatan pentas seni pun tak lepas ditugaskan kepada kelas 10 yang dibimbing oleh kelas 11 dan kelas 12. Kami latihan selama lebih dari dua bulan, Salah paham dan kurangnya komunikasi menjadi faktor penghambat karena hal tersebut lah sering memunculkan permasalahan. Meskipun begitu, dari lebih dari dua bulan itu lah hubungan kami antara teman sekelas dan antara adik kelas dengan kakak kelas semakin dekat. Dan, aku bisa tau mana teman dan mana 'teman'.

---

Naik kelas 11, cari teman baru lagi.

Mendapat teman baru di kelas 11 pun awalnya tidak berjalan mulus, dimana kami selalu berbeda pendapat dan pada akhirnya berdebat sengit yang tidak menyelesaikan masalah, tapi kami semua berusaha menyatukan setiap orang yang berbeda karakter ini agar menjadi satu kesatuan yang solid. 

Julukan kelas macan pun tak bisa dihindari, karena dimana ada seseorang atau suatu kelompok mencari masalah pada seseorang atau beberapa orang di kelas kami, maka kami akan 'mematikan' mereka. Pernah ada satu orang yang masuk untuk menagih uang kas pramuka dengan muka jutek lalu menutup pintu dengan keras, teman-teman di kelas langsung bereaksi, termasuk aku yang spontan menggebrak pintu dan mengeluarkan kata-kata bernada tinggi.

Beberapa kali kelas kami pun dimarahi oleh guru bimbingan konseling karena kami mendengarkan musik dengan pengeras suara dan bervolume tinggi. Tetapi, ada 2 guru yang tidak mempermasalahkan kami untuk mendengarkan dengan pengeras suara, yang pertama wali kelas, dan yang kedua guru seni budaya. Tapi ada pengecualian, jangan mengganggu kenyamanan sekitar. Sip. Kami setuju, tapi tidak dengan untuk tidak mengganggu kenyamanan sekitar HAHAHA!

Kami mendapat wali kelas yang sangat baik hati dan sangat mendukung setiap pilihan muridnya, yaitu guru matematika idaman setiap murid. Idaman bukan karena fisik, tapi karena cara mengajar beliau yang mudah dimengerti oleh murid yang kurang suka atau sulit mempelajari matematika. Yang kurang suka matematika aja jadi senang belajar matematika, apalagi yang suka (matematika). Dan, saat kami dan beliau merasa tugas yang diberikan oleh guru (yaaa kamu tahu lah siapa) dirasa tidak wajar, maka beliau menyuruh kami untuk tidak mengerjakan tugas tersebut sama sekali. Sekelas. Harus kompak. Benar-benar wali kelas idaman.

Seperti barisan bebek di Tom and Jerry, kelas yang kompak pun pasti ada saja yang membelok dari barisannya. Entah kesepakatan maupun dalam hal untuk kompak tidak mengerjakan tugas. *yang ini ga perlu dilanjutin :v*

---

Menginjak kelas 12 dengan teman-teman kelas 11, semakin banyak hal yang sedikit tidak masuk akal namun membuat geli jika diingat kembali, melabrak adik kelas yang melempar air berwarna ke kelas hingga mereka meminta maaf, curi-curi waktu tidur di kelas, dan kelas kami disebut sebanyak dua kali oleh pembina upacara karena (lagi-lagi) mendengarkan musik bervolume tinggi. Kelakuan teman-teman sekelas pun semakin hari semakin rada-rada. Meskipun mereka aneh dan terkadang bikin naik darah, tapi faktanya meeka adalah orang yang selalu menghibur setiap harinya.

---

Sebenarnya aku ga tau mau nulis apa, tapi di bagian kedua ini aku ingin menyampaikan beberapa hal. Meskipun kalian mendapatkan guru yang bisa dibilang galak, coba kalian lihat sisi baik dari guru tersebut. Guru di sekolahku yang terkesan disegani satu sekolah pun pada kesehariannya beliau adalah guru yang baik dan peduli terhadap siapapun, dan dari beliau lah aku diajari tata krama di sekolah langsung dengan prakteknya. Tidak ada manusia yang sempurna.

Aku bukannya mau mencuci otak kalian, tapi jangan terlalu senang jika kalian mendapat teman yang terlihat baik di depan. Mereka mungkin terlihat baik di depan, tapi apa yang mereka lakukan jika kalian tidak ada bersama mereka? Dan sebutlah mereka teman baik jika mereka selalu ada di hidup kalian dalam keadaan susah maupun senang. Seperti saat proses latihan sampai tampil untuk kegiatan Pentas Seni, dari semua permasalahan dan kesulitan yang aku dan teman-teman kelas 10 alami, aku bisa lihat mana teman yang rela berkoban dan peduli terhadap sekitar dan mana yang tidak peduli sama sekali. Dan dari permasalahan aku dengan salah satu teman dekatku, aku bisa lihat sifat temanku yang lain yang sebenarnya.

Dari pengalaman 3 tahun ini memang banyak pelajaran yang dapat diambil. Lebih peka terhadap sekitar, menumbuhkan sikap peduli, berusaha melakukan yang terbaik meskipun kita tidak suka dengan hal tersebut, memilih dan memilah dalam hal pertemanan, memperluas pergaulan, pengetahuan, dan mempertajam pola pikir, berusaha tidak peduli jika ada segelintir orang yang mencibirmu hanya karena kamu berbeda atau mereka hanya melihatmu dari sisi negatifnya saja, dan berani menyuarakan kebenaran walaupun kamu sendiri. Ya, semua didapat secara sengaja maupun tidak sengaja dari pengalaman 3 tahun ini.

Oh ya. Ingat, kebersamaan itu penting!

---

Terima kasih untuk orang-orang yang sudah ada dalam cerita bagian kedua ini.

Semoga kita dapat bertemu di kesempatan lain dan dalam situasi yang baik!

*PS: Kegiatan bersama teman kelas pada 3 tahun ini.

Gambar 2.1 Geng Ayam (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 2.2 Seleksi Lomba Adzan (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 2.3 Yel-yel selesai tampil pentas (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Penjual bakso bercampur boraks

Jejak manusia

Gambar 2.4 Lomba Panjat Pinang (Sumber: Dokumentasi pribadi)

*TERIMA KASIH SUDAH MEMBERIKAN IZIN ATAS FOTO INI, PENG!

Gambar 2.5 Semangat Kakak Zidane dan Kakak Galuh :( (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Tragedi kelas dikunci dari luar :(

Meh teu serius teuing tah bonus :(